Pencarian Populer

35 Manfaat Madu Untuk Kesehatan & Pengobatan (Berdasarkan Penelitian) - Rumah Cantik Lariska

Madu sudah umum diketahui memiliki segudang khasiat. Madu sebagai bahan alami yang baik bagi kesehatan tubuh, bahkan sudah dimanfaatkan untuk pengobatan herbal (alami) sejak zaman dahulu. 

Rasa manis pada madu berasal dari unsur monosakarida fruktosa dan glukosa. Bahan madu sering digunakan di dalam produk-produk minuman penambah stamina.

Madu
Photo credit: Pexels.com

Sangat banyak manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari madu, dimana madu dapat Anda jadikan sebagai pemanis alami pengganti gula.

Kandungan Nutrisi Madu
Madu kaya akan nutrisi, berdasarkan informasi yang diambil dari Nutritiondata.self.com, kandungan nutrisi di dalam madu per 1 cangkir (339g), berikut di bawah ini.

MINERAL VITAMIN
Calcium 20.3mg 2% AKG Vitamin C 1.7mg 3% AKG
Iron 1.4mg 8% AKG Riboflavin (vitamin B2) 0.1mg 8% AKG
Magnesium 6.8mg 2% AKG Niacin (vitamin B3) 0.4mg 2% AKG
Phosphorus 13.6mg 1% AKG Vitamin B6 0.1mg 4% AKG
Potassium 176mg 5% AKG Folat (vitamin B9) 6.8 mcg 2% AKG
Sodium 13.6mg 1% AKG Asam Pantotenat (B5) 0.2mg 2% AKG
Zinc 0.7mg 5% AKG Koline 7.5mg
Copper 0.1mg 6% AKG Betaine 5.8mg
Manganese 0.3mg 14% AKG
Selenium 2.7mcg 4% AKG
Fluoride 23.7mcg

PROTEIN & ASAM AMINO KARBOHIDRAT
Protein 1.0g 2% AKG Karbohidrat 279g 93% AKG
Tryptophan 13.6mg Serat makanan 0.7g 3% AKG
Threonine 13,6mg Gula 278g
Isoleusin 27.1mg Sukrosa 3017mg
Lysine 27.1mg Glukosa 121174mg
Metionin 3.4mg Fruktosa 138765mg
Fenilalanin 37.3mg Maltose 4882mg
Tirosin 27.1mg Galactose 10510mg
Valine 30.5mg LAINNYA
Alanine 20.3mg Air 58.0g
Aspartik acid 91,5 mg
Asam glutamat 61.0mg
Glycine 23.7mg
Proline 305mg

Catatan: %AKG untuk orang dewasa atau anak-anak berusia 4 tahun atau lebih, dan didasarkan pada diet referensi 2.000 kalori. Nilai harian Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah berdasarkan kebutuhan pribadi Anda.

Berikut di bawah ini manfaat madu untuk kesehatan dan lainnya:

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Madu kaya akan fenol dan senyawa antioksidan lainnya, yang bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung. Hal ini berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal bertema Peran Potensi Madu dan Polifenolnya dalam Mencegah Penyakit Jantung.

Ilustrasi Jantung Sehat
Ilustrasi Jantung Sehat | Photo credit: Pixabay.com

Pada jurnal tersebut menyebutkan bahwa madu kaya akan senyawa fenolik, yang berperan sebagai antioksidan alami, yang dapat memberikan kontribusi penting terhadap kesehatan manusia.

Berbagai macam unsur fenolik terdapat di dalam madu seperti kuersetin, asam caffeic phenethyl ester (CAPE), acacetin, kaempferol, galangin yang memiliki potensi besar dalam manfaatnya untuk pengobatan penyakit kardiovaskular.

Banyak penelitian epidemiologi telah membuktikan bahwa senyawa fenolik dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Sebagai kesimpulan dari penelitan tersebut, menyatakan bahwa antioksidan yang ada di dalam madu berasal dari berbagai sumber seperti vitamin C, flavonoid, polifenol dan monophenolics.

Konsumsi asupan flavonoid secara teratur telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.

Kandungan di dalam madu bekerja untuk membantu arteri di jantung melebar, meningkatkan aliran darah ke jantung, dan mencegah pembentukan bekuan darah penyebab stroke dan serangan jantung.

Selanjutnya, pada sebuah penelitian dengan mengunakan obyek tikus, hasil penelitian menunjukkan bahwa madu melindungi jantung dari stres oksidatif. Penelitian ini dipublikasikan pada jurnal BioMed Research International tahun 2015.

Pada artikel berjudul Honey May Fight Heart Disease (Dailymail.co.uk) menyebutkan sebuah penelitian terhadap 25 pria dalam rentang 18 hingga 68 tahun. Hasil penelitian menemukan bahwa meminum campuran madu dan air akan meningkatkan kadar antioksidan dalam darah.

Madu mengandung jumlah antioksidan yang membantu mencegah penyempitan arteri. Kisaran antioksidan tersebut sebanding dengan apel, jeruk, pisang dan stroberi.

Dr Nicki Engeseth, yang memimpin penelitian di University of Illinois di Urbana-Champaign, AS, menjelaskan bahwa tampaknya madu memiliki efek perlindungan ringan.

Periset sudah mengetahui bahwa madu mengandung sejumlah antioksidan berbeda, dengan madu gelap yang memiliki paling banyak kandungan tersebut.

Pada penelitian ini, peserta diberikan sekitar empat sdm madu per 16 ons gelas air. Dr Engeseth mempresentasikan temuannya pada sebuah pertemuan American Chemical Society di Boston, Massachusetts.

Timnya kemudian akan melakukan sebuah studi penelitian selama 12 minggu, dengan menggunakan obyek penelitian hewan kelinci. Tujuannya untuk mengetahui apakah madu mampu menghambat pembentukan plak penyempitan arteri.

Sebagai pemberitahuan, manfaat yang diperoleh dari konsumsi madu murni (raw honey) lebih besar daripada madu olahan. Madu murni mengandung serbuk sari yang kaya nutrisi, dengan kandungan zat anti-jamur, anti-bakteri dan anti-virus yang kuat, bahkan memiliki zat anti-kanker.

Selain itu, madu murni mengandung imunitas alami yang kuat, kaya flavanoid (antibiotik alami), dan berkhasiat sangat baik dalam menurunkan resiko penyakit jantung.

2. Membantu Menurunkan Berat Badan yang Sehat

Pada artikel berjudul 6 Impressive Benefits Of Honey For Weight Loss (Organicfacts.net) menyebutkan bahwa manfaat madu bisa untuk membantu program penurunan berat badan.

Timbangan Berat Badan
Photo credit: Wikimedia.org

Banyak orang bertanya: Bukankah madu itu sejenis gula, tidakkah itu memberi kontribusi pada penambahan berat badan? Tidakkah kalori dalam madu akan menggagalkan usaha penurunan berat badan?

Madu memang mengandung gula tapi tidak seperti gula rafinasi, madu mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat.

Adapun gula-gula buatan dan disuling sering digunakan untuk mempermanis makanan, gula ini merupakan sumber "kalori kosong" yang tidak ada manfaat nyata dari mengonsumsinya.

Biasanya tubuh dalam mencerna gula, vitamin dan mineral yang tersimpan dalam tubuh digunakan untuk mencerna gula. Selain itu juga untuk melarutkan lemak dan kolesterol.

Saat Anda mengonsumsi terlalu banyak gula maka Anda akan beresiko mengalami kenaikan berat badan, bukan hanya karena kalorinya yang menumpuk di dalam tubuh, tapi juga karena kondisi tubuh yang kekurangan vitamin dan mineral.

Nah, madu menyeimbangkan efek ini karena merupakan sumber nutrisi yang baik, mengonsumsinya tidaklah membuat seseorang menjadi obesitas, justru konsumsi madu akan membantu dalam usaha menurunkan berat badan.

Selain itu, mengonsumsi madu yang kaya nutrisi mampu mencegah Anda dari mengonsumsi makanan secara berlebihan.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nutrition Research tahun 2011, penelitian tersebut dengan menggunakan obyek hewan tikus, yang berlangsung selama 33 hari.

Setelah diamati dan dilakukan perhitungan berbagai faktor yang mempengaruhi, hasil penelitian menunjukan bahwa berat badan tubuh 14,7% lebih rendah untuk tikus yang diberi madu, dengan rasio efisiensi makanan hampir identik.

Sebuah studi di San Diego State University menemukan bahwa mengganti gula dengan madu dapat membantu mencegah penumpukan lemak ekstra dan juga menurunkan gula darah. Selain itu, jika dibandingkan dengan gula, madu dapat menurunkan trigliserida serum.

Adapun pada studi yang diterbitkan di Journal of the American College of Nutrition tahun 2010 menemukan bahwa konsumsi madu murni dapat mengaktifkan hormon yang menekan nafsu makan.

Dalam penelitian �double blind� yang diberikan secara acak, hormon nafsu makan dan respons glikemik diteliti pada 14 wanita sehat tanpa obesitas setelah mengkonsumsi sarapan yang mengandung madu.

Hasilnya, peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi madu menawarkan potensi efek perlindungan terhadap obesitas.

3. Sumber Energi yang Baik Bagi Tubuh

Jika Anda mudah lelah dan tidak bertenaga maka disarankan untuk meminum madu. Madu murni mengandung gula alami, air, serta mineral, vitamin, serbuk sari dan protein. Madu sebagai bahan bakar yang sempurna.

Seorang Laki-laki Olahraga Angkat Besi
Photo credit: Pexels.com

Penelitian di University of Memphis Exercise and Sports Nutrition Laboratory telah menemukan bahwa madu menjadi salah satu pilihan terbaik untuk dikonsumsi sebelum berolahraga.

Selain itu, penelitian telah mengungkapkan bahwa madu sebagai bahan bakar untuk berolahraga, madu bekerja setara dengan glukosa, menghasilkan energi penting bagi tubuh.

Pada artikel berjudul Boost Your Energy Naturally With Honey (Active.com), seorang ahli diet bernama Mitzi Dulan menjelaskan tentang pemanfaatan madu untuk mengatasi kemerosotan fisik dan energi di sore hari.

Mitzi Dulan merupakan seorang ahli diet olahraga Kansas City, yang juga penulis buku berjudul "The Pinterest Diet: How to Pin Your Way Thin".

Mitzi Dulan merekomendasikan menggunakan madu yang merupakan sumber penguat energi alami.

"Madu terdiri dari komposisi karbohidrat alami yang unik dan jumlah antioksidan, enzim, mineral, vitamin dan asam amino, menjadikannya asupan ringan sore hari yang kaya energi dan alami," kata Mitzi Dulan.

"Sebenarnya, selama bertahun-tahun, para ahli diet olahraga merekomendasikan bahwa atlet perlu memasukan madu murni ke dalam daftar asupannya"

Cara Menggunakan Madu untuk Meningkatkan Energi
Jadi apa cara terbaik memanfaatkan madu untuk meningkatkan energi tubuh secara cepat? Mitzi Dulan membagikan tipsnya dalam beberapa metode, berikut di bawah ini:

Metode 1: Tambahkan satu sdm madu ke 8 ons air untuk minuman energi yang �ramah keuangan�.

Metode 2: Campurkan madu dengan krim keju ataupun mentega/selai kacang, untuk nantinya sebagai celupan buah dan sayuran yang Anda konsumsi.

Metode 3: Sebarkan mentega kacang, madu dan irisan pisang di sandwich gandum utuh.

4. Membuat Tidur Lebih Nyenyak

Mengkonsumsi madu murni 1-2 jam sebelum tidur akan mendorong pelepasan melatonin di otak, yang bermanfaat untuk membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas.

Anak Tidur
Anak Tidur | Photo credit: Pxhere.com

Melatonin juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu membangun kembali jaringan tubuh selama masa istirahat. Sebagai perbandingan, kurang tidur telah terbukti meningkatkan resiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi, obesitas, stroke dan arthritis.

Pada artikel berjudul Minum 1 Sdm Madu Sebelum Tidur, Manfaatnya di Luar Dugaan (Vemale.com) menyebutkan bahwa konsumsi madu dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Asupan madu baik untuk organ hati (liver) sehingga dapat memproduksi glikogen yang mencukupi kebutuhan tubuh di malam hari.

Konsumsi madu sebelum tidur juga akan merangsang otak untuk meningkatkan kadar insulin yang mengeluarkan triptofan untuk otak. Triptofan ini nantinya diubah menjadi melatonin. Keberadaan melatonin ini sangatlah penting dalam proses tidur.

Apa Itu Melatonin?
Pada laman komunitas Alodokter.com, dr. Ero Ari Angga mengatakan bahwa hormon yang tinggi kadarnya saat seseorang tidur di malam hari adalah hormon melatonin. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pineal yang ada di otak.

Hormon melatonin mempunyai fungsi yang penting, diantaranya mengatur siklus bangun dan tidur seseorang, berperan sebagai antioksidan, dan sebagai anti-inflamasi (anti peradangan).

Tidur terlalu malam (begadang) sangat tidak baik bagi kesehatan, yang dapat meningkatkan resiko penyakit diabetes, jantung, dan obesitas.

Salah satu cara yang direkomendasikan dalam mengonsumsi madu, yaitu minum 1 sdm madu sebelum tidur malam, dengan rajin melakukan ini memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah membuat tidur menjadi nyenyak dan menjaga tubuh agar tidak gampang sakit.

5. Pengobatan Batuk Secara Alami

Batuk dapat mempengaruhi tidur dan kualitas hidup seseorang, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Madu murni disebutkan telah terbukti secara fektif dalam mengobati batuk. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi madu bisa mengurangi sekresi lendir dan batuk.

Batuk
Photo credit: Gettyimages.com

Dalam sebuah penelitian, khasiat madu sama efektifnya dengan diphenhydramine dan dekstrometorfan, kedua bahan tersebut umum terkandung di dalam produk obat batuk.

Penelitian yang dipublikasikan di The Cochrane Database of Systematic Reviews tahun 2012 ini mengevaluasi keefektifan madu untuk pengobatan batuk akut pada anak (usia 2-18 tahun) yang menjalani rawat jalan.

Penelitian tersebut dengan melibatkan 265 anak. Studi membandingkan efek madu dengan dekstrometorfan dan diphenhydramine. Hasil penelitian menunjukan bahwa madu tidak berbeda secara signifikan dengan dekstrometorfan dalam manfaatnya untuk mengurangi frekuensi batuk.

Bahkan madu dinilai sedikit lebih baik daripada diphenhydramine dalam mengurangi frekuensi batuk, namun masih perlu penelitian lebih lanjut.

Pada penelitian yang diterbitkan di Canadian Family Physician tahun 2014 menyebutkan bukti akumulasi saat ini menunjukkan bahwa madu memiliki potensi dalam mengobati batuk dan pilek pada anak-anak, sebuah rekomendasi yang pernah dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal tahun 2001.

Pada penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa madu bisa direkomendasikan sebagai dosis tunggal 2,5 ml sebelum tidur untuk mengobati batuk. Dosis 2,5ml tersebut untuk anak-anak yang berusia 1 tahun keatas (orang dewasa mungkin bisa mengonsumsi dengan dosis yang lebih banyak).

Pada artikel berjudul Honey: An Effective Cough Remedy? (Mayoclinic.org) menyebutkan bahwa minum teh atau air lemon hangat yang dicampur dengan madu merupakan cara yang dinilai efektif untuk menenangkan sakit tenggorokan dan batuk. Bahkan, konsumsi madu saja juga dapat menyembuhkan batuk secara efektif.

Madu sudah dibuktikan secara ilmiah mampu mengurangi batuk dan memperbaiki tidur di malam hari.

Namun, karena konsumsi madu dapat menimbulkan risiko botulisme pada bayi, maka hindari memberikan madu kepada anak di bawah usia 1 tahun.

6. Mengatasi Masalah Alergi

Madu murni mengandung serbuk sari lebah, yang dikenal memiliki khasiat untuk menangkal infeksi, mengatasi masalah alergi secara alami, dan menjaga kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Manfaat madu dalam mengatasi dan mencegah alergi didasarkan pada konsep yang disebut imunoterapi, dimana tubuh menjadi lebih kebal terhadap reaksi dan gejala alergi.

Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa mengonsumsi madu dengan dosis tinggi (satu gram per kilogram berat badan setiap hari) dapat membantu secara efektif dalam mengatasi gejala alergi selama delapan minggu.

Penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Annals of Saudi Medicine tahun 2013 yang bertujuan untuk mempelajari efek komplementer dari konsumsi madu dengan dosis tinggi guna memperbaiki gejala rhinitis alergi . Penelitian dengan melibatkan empat puluh pasien AR (rhinitis alergi) yang dibagi rata menjadi kelompok kasus dan kelompok kontrol.

Hasil penelitian menemukan bahwa konsumsi madu mampu memperbaiki gejala rhinitis alergi. Terapi ini bisa menjadi terapi komplementer untuk AR.

Rhinitis alergi merupakan respon alergi yang bisa menyebabkan gatal, bersin, mata berair dan gejala semacamnya.

Salah satu situs kesehatan terpopuler di Indonesia yaitu Alodokter.com, juga membenarkan bahwa konsumsi madu bermanfaat untuk mengatasi alergi.

7. Madu Kaya akan Antioksidan

Madu berkualitas tinggi mengandung banyak antioksidan penting berupa fenol, enzim, dan senyawa seperti flavonoid dan asam organik. Ilmuwan meyakini bahwa kombinasi dari senyawa ini yang membuat madu mengandung antioksidan kuat.

Hal ini seperti penelitian yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2002, dimana umumnya madu memiliki kandungan fenolik yang serupa namun berbeda secara kuantitatif. Flavonoid dan asam fenolik telah digambarkan sebagai antioksidan kuat.

Secara umum, penelitian menunjukan bahwa kapasitas antioksidan madu tampaknya merupakan hasil dari gabungan berbagai senyawa berupa fenolat, peptida, asam organik, enzim, dan beberapa kandungan kecil lainnya.

Manfaat antioksidan telah dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung, stroke dan beberapa jenis kanker. Selain itu, ada potensi bahwa antioksidan bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.

Pada African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines tahun 2010 yang berisi penelitian untuk meneliti potensi madu dan polifenolnya dalam mencegah penyakit jantung. Disebutkan bahwa madu kaya akan senyawa fenolik, yang berperan sebagai antioksidan alami, dan menjadi semakin populer karena kontribusinya terhadap kesehatan manusia.

Beberapa penelitian epidemiologi telah menunjukkan bahwa asupan senyawa fenolik secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Hal lainnya, bukti menunjukkan bahwa vitamin C dan E, dan beta karoten, dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, penyakit jantung, stroke, dan katarak, serta dapat memperlambat proses penuaan.

Data epidemiologi dan penelitian dengan menggunakan obyek hewan menunjukkan adanya potensi perlindungan flavonoid terhadap tubuh dari resiko penyakit kardiovaskular.

Kesimpulan Penelitian
Antioksidan yang ada dalam madu berasal dari berbagai sumber, dan termasuk vitamin C, monophenolics, flavonoid, dan polifenol. Konsumsi asupan flavonoid secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.

Pada penyakit jantung koroner, efek perlindungan flavonoid meliputi anti-trombotik, anti-iskimia, anti-oksidan. Flavonoid menurunkan risiko penyakit jantung koroner dengan tiga tindakan utama yaitu: memperbaiki vasodilatasi koroner, mengurangi kemampuan trombosit di dalam darah untuk menggumpal, dan mencegah LDL mengoksidasi.

Kajian ini telah menunjukkan dengan jelas bahwa polifenol pada madu memiliki peran farmakologis yang menjanjikan dalam mencegah penyakit kardiovaskular. Uji klinis harus dimulai untuk memvalidasi senyawa ini lebih jauh dalam penerapan medis.

Madu juga mengandung polifenol yang merupakan antioksidan kuat, yang telah terbukti bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.

Secara umum, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi madu mentah dapat meningkatkan tingkat antioksidan yang mempromosikan kesehatan bagi tubuh secara umum.

Antioksidan bekerja untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab penyakit pada tubuh. Antioksidan juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian telah menunjukkan bahwa madu mengandung jenis antioksidan flavonoid seperti pinocembrin, pinostrobin dan chrysin. (sumber)

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pinocembrin menginduksi apoptosis dari banyak jenis sel kanker, namun mekanismenya belum sepenuhnya dijelaskan. (sumber)

Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa chrysin dapat meningkatkan hormon testosteron laki-laki, dan meningkatkan hasil olahraga untuk membentuk tubuh (bodybuilding). Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk manfaat peningkatan hormon testosteron. (sumber)

8. Memiliki Sifat Anti-bakteri

Pada artikel berjudul The Proven Health Benefits of Honey (CNN.com) menyebutkan manfaat madu sebagai antibakteri. Dimana madu disebutkan memiliki khasiat hebat untuk membunuh bakteri.

Sebuah studi tahun 2005 yang dipublikasikan di Archives of Medical Research telah menunjukkan bahwa madu dapat melawan lusinan jenis bakteri seperti E. coli dan salmonella. Namun madu tidak dapat melawan jenis bakteri Serratia marcescens dan Candida albicans.

Jenis madu tertentu dari Selandia Baru, yang disebut madu manuka, bersama dengan madu Tualang Malaysia, berdasarkan hasil studi telah terbukti melawan bakteri staph dan bakteri penyebab penyakit tukak lambung, H. pylori.

Apa yang membuat madu memiliki sifat sebagai anti-mikrobik? Kebanyakan lebah �menyetorkan� hidrogen peroksida ke dalam madu untuk mensintesis serbuk sari bunga. Madu yang alami-asam memiliki sifat antibakteri.

Madu manuka bisa diandalkan dengan manfaatnya sebagai antibiotik atau anti-bakteri, walaupun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Hal tersebut akan menjelaskan peran madu selama berabad-abad dalam mempercepat proses penyembuhan luka dan mengobati keluhan lambung.

Ilmu pengetahuan modern telah menjelaskan tentang keefektifan madu dalam pengobatan bisul, luka bakar, luka kulit dan peradangan. Madu bahkan sudah diketahui bisa menyembuhkan luka yang tidak berespon terhadap antibiotik, walau harus diperhatikan bahwa madu itu sendiri juga harus bebas dari kontaminasi.

Ilmu pengetahuan juga menemukan bahwa madu yang lebih gelap dan lebih pekat mungkin lebih manjur, dan bahwa jenis tanaman yang �dipanen� oleh lebah (dalam menghasilkan madu) bisa mempengaruhi kualitas antibakteri. 

9. Madu Untuk Perawatan Kulit

Pada artikel berjudul 7 Manfaat Ajaib Madu untuk Kulit (Detik.com) menyebutkan bahwa madu telah digunakan sejak berabad-abad lalu oleh banyak wanita untuk perawatan kulit. Madu memiliki kandungan alami antioksidan, antibakteri, vitamin B dan C yang bermanfaat bagi kulit tubuh.

Ilustrasi Kulit Mulus
Ilustrasi Kulit Mulus | Photo credit: Pexels.com

Peran madu yang tampaknya sangat penting yaitu mampu melindungi kulit. Madu yang memiliki sifat anti-mikroba, anti-oksidan dan anti-jamur dapat membantu untuk menyembuhkan luka, bintik-bintik merah, hingga melawan infeksi kulit.

Madu sudah dikenal dengan kandungan alaminya, yang jika dimanfaatkan secara teratur dapat secara efektif untuk melembutkan kulit maupun rambut. Anda bisa mengoleskan madu ke area wajah dan leher. Selain itu, Anda bisa mengombinasikan madu dengan bahan-bahan alami lainnya untuk memperoleh manfaat melembutkan kulit secara maksimal.

Madu juga berkhasiat untuk membantu mengurangi tanda-tanda penuaan. Anda bisa telihat awet muda karena madu mengandung senyawa-senyawa antioksidan yang mampu menangkal serangan radikal bebas.

Anda bisa menjadikan madu sebagai toner. Buatlah campuran toner dari dua sdt lemon, dua sdt madu, dan air secukupnya. Lalu campurkan secara merata di dalam botol (kocok hingga tercampur rata).

Adapun mengenai penggunannya, maka seperti memakai toner pada umumnya. Anda bisa menuangkan beberapa tetes ramuan tersebut ke kapas, lalu usapkan pada area wajah (sebelumnya bilas atau bersihkan wajah terlebih dahulu).

Madu memiliki efek penyembuhan. Infeksi dan luka bisa Anda minimalisir dengan cara mengonsumsi madu. Hal ini karena madu memiliki kandungan anti-mikroba.

Nutrisi yang terkandung di dalam madu seperti magnesium, potassium dan kalsium berkontribusi dalam proses regenerasi kulit tubuh, serta mendorong pertumbuhan sel kulit tubuh yang sehat.

Sebagian orang mengklaim bahwa madu dapat membantu menghilangkan jerawat, caranya dengan mengoleskan madu pada bagian yang berjerawat, lalu diamkan selama 15 menit, setelah itu barulah membilas wajah dengan air hingga bersih kembali.

Kandungan anti-bakteri di dalam madu dinilai berkontribusi dalam membersihkan jerawat dan noda di wajah.

Mengenai penjelasan lebih lanjut dan detail akan dibahas pada poin selanjutnya.

10. Madu Untuk Jerawat

Pada artikel berjudul Inilah Fakta Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Madu (Alodokter.com), disebutkan bahwa madu sering dijadikan salah satu alternatif oleh masyarakat untuk pengobatan jerawat secara alami. Namun, sebenarnya sampai sekarang belum ada penelitian tentang manfaat madu untuk menghilangkan jerawat.

Jerawat
Photo credit: Pixabay.com

Pengakuan orang-orang yang melakukan perawatan madu untuk jerawat sangat beragam, dimana sebagian orang mengaku berhasil menghilangkan jerawat bahkan juga membuat wajah bersinar, tapi tidak semua orang memperoleh efek yang serupa.

Salah satu jenis madu yang disebut-sebut memiliki khasiat efektif dalam membantu menghilangkan jerawat yaitu madu manuka dari Selandia baru.

Kemampuannya untuk menghilangkan jerawat seringkali dikaitkan dengan penelitian yang menyebutkan madu manuka memiliki efek anti-bakteri dan menyembuhkan luka.

Memang dari dulu madu telah sering dimanfaatkan sebagai anti-bakteri dan anti-peradangan. Dimana zat-zat yang terkandung di dalam madu dinilai mempunyai fungsi untuk melawan bakteri dan jamur.

Jika dioleskan ke kulit maka madu akan melindungi kulit, memberikan nutrisi untuk mempercepat penyembuhan, dan juga melembapkan kulit.

Bakteri menjadi penyebab utama terjadinya jerawat, selain itu juga karena pori-pori yang tersumbat, berlebihannya produksi minyak, dan menumpuknya sel kulit mati. Agar dapat secara efektif membersihkan jerawat di wajah maka harus mengatasi masalah infeksi bakteri.

Faktor lainnya yang membuat jerawat bisa segera hilang yaitu:
  • Menghindari minyak berlebih di wajah
  • Mengatasi peradangannya
  • Menjaga proses regenerasi sel kulit yang baik.

Sebuah penelitian menemukan bahwa madu manuka yang paling efektif untuk menyembuhkan luka dibandingkan jenis madu lainnya.

Namun, para ahli belum bisa memastikan bagaimana cara kerja madu manuka pada jerawat. Dengan begitu, belum ada penelitian ilmiah tentang manfaat madu untuk menghilangkan jerawat.

11. Mengobati Luka

Masih bersumber dari artikel Alodokter.com yang ada di poin sebelumnya (poin no.10). Telah ada penelitian tentang manfaat madu untuk menyembuhkan luka bakar.

Luka
Photo credit: Wikimedia.org

Madu bisa dimanfaatkan untuk mengobati luka terbakar matahari dan jenis luka bakar lainnya. Selain itu, pada beberapa penelitian terbatas menemukan bahwa madu memiliki manfaat untuk mengobati jenis luka lain termasuk luka tersayat, luka kronis pada kaki, luka setelah operasi, dll.

Khasiat madu dapat:
  1. Mengurangi infeksi dan nyeri pada luka
  2. Membersihkan luka
  3. Mengurangi nanah dan bau pada luka
  4. Meningkatkan proses penyembuhan luka.

Pada tulisan berjudul Madu dan Cuka Penyembuh Luka (Kompas.com) menyebutkan bahwa madu bisa dipakai untuk mengobati luka. Mereka yang biasa melakukan �pengobatan rumahan� suka memanfaatkan madu dalam menyembuhkan luka.

Madu yang dioleskan pada luka bertindak layaknya seperti pagar yang melindungi luka dari luar, dan juga madu mampu mencegah infeksi.

Madu melekat di semua benda yang disentuhkan padanya, dimana debu dan semacamnya akan melekat di permukaan madu, dan tidak akan menembus ke luka.

Madu memiliki khasiat untuk menghilangkan rasa sakit dan memiliki sifat sebagai anti-radang alami. Lalu madu membuat luka tetap lembab, namun tidak menghambat proses penyembuhan.

Sebagai tambahan, cuka apel (apple cider vinegar) juga bisa menyembuhkan luka dengan cara menghambat penyebaran bakteri di atas luka. Cuka apel juga berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa gatal.

Pada artikel berjudul 5 Things You Didn't Know About Honey (Mercola.com) menjelaskan bahwa madu melepaskan hidrogen peroksida melalui proses enzimatik, hal ini yang membut madu memiliki sifat antiseptik.

Dan jenis madu Manuka memiliki �sesuatu yang lebih" yang membuatnya jauh lebih unggul dari jenis madu lainnya dalam membunuh bakteri.

Dibanding jenis madu lainnya, madu Manuka memiliki bahan tambahan anti-mikroba yang disebut dengan Unique Manuka Factor (UMF). Disebut demikian karena belum ada yang bisa memiliki aktivitas antibakteri yang luar biasa seperti yang terkandung di dalam madu Manuka.

Penelitian menemukan bahwa semua jenis madu yang tidak diproses (madu murni) bermanfaat secara efektif untuk membantu proses penyembuhan luka dan bisul.

12. Untuk Kesehatan Kulit Kepala

Masih dari artikel pada laman Mercola.com diatas, bahwa Anda bisa membuat ramuan berupa madu yang diencerkan dengan sedikit air hangat.

Ilustrasi Perawatan Rambut
Ilustrasi Perawatan Rambut | Photo credit: Pixabay.com

Manfaatnya telah terbukti secara signifikan membantu mengobati dermatitis seboroik, yaitu kondisi kulit kepala yang menyebabkan ketombe dan gatal.

Setelah melakukan perawatan ini setiap hari selama empat minggu, maka Anda sudah dapat merasakan manfaatnya.

Madu disebutkan dapat mempertahankan kelembaban yang menjadikannya sebagai tambahan yang ideal untuk pelembab, shampo, dan conditioner.

Selain itu madu memiliki sifat antimikroba, sehingga madu dapat diandalkan sebagai salah satu bahan alami untuk perawatan rumahan buatan sendiri.

Madu untuk Condisioner Rambut
Campurkan di dalam sebuah mangkuk yaitu � cangkir madu dengan � cangkir minyak zaitun. Lalu setelah tercampur rata, aplikasikan ke rambut Anda secukupnya.

Lalu tutupi rambut Anda dengan tutup shower, dan diamkan selama 30 menit.

Lalu barulah membilas rambut dengan air bersih, dan lakukan shampoo seperti biasa.

13. Mengurangi Masalah Gastrointestinal

Pada tulisan berjudul 10 Health Benefits of Honey (Care2.com) menjelaskan tentang beberapa khasiat madu untuk kesehatan, diantaranya mengurangi masalah gastrointestinal dan manfaat sebagai probiotik.

Mengenai manfaat madu untuk mengurangi masalah gastrointestinal, bahwa penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengobatan madu dapat membantu mengatasi penyakit bisul dan bakteri gastroenteritis.

Hal ini mungkin terkait dengan kandungan di dalam madu yang memiliki fungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur.

14. Memiliki Peran Sebagai Probiotik

Masih bersumber dari situs Care2.com diatas (poin ke-13), menjelaskan bahwa beberapa varietas madu memiliki sejumlah besar bakteri bak. Ini mencakup sampai 6 jenis lactobacilli dan 4 jenis bifidobacteria.

Hal ini bisa menjelaskan banyak sifat terapeutik luar biasa yang dimiliki oleh madu.

Pada laman Merdeka.com menjelaskan tentang berbagai manfaat probiotik, yaitu:
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh tidak mudah lelah.
  • Probiotik memecah hidrokarbon yang berfungsi untuk mencerna makanan di dalam usus, berguna untuk memudahkan penyerapan makanan di dalam usus, serta menyehatkan pencernaan tubuh.
  • Mencegah peradangan, terutama peradangan yang terjadi di usus.
  • Meningkatkan kesehatan vagina, dimana infeksi jamur, kandidiasis, dan vaginitis bisa dicegah dengan probiotik. 
  • Membersihkan saluran usus dari kotoran yang mengendap. 
  • Probiotik mampu mengobati gangguan pencernaan seperti diare, iritasi usus, dan sembelit.
  • Probiotik terdiri dari asam laktat yang membantu proses konversi laktosa menjadi asam laktat, sehingga mencegah seseorang dari alergi produk olahan susu yang mengandung laktosa.

15. Meningkatkan Memori (Daya Ingat)

Pada artikel berjudul Liquid Gold: 7 Health Benefits Of Honey That Could Heal Your Whole Body (Medicaldaily.com) menjelaskan tentang khasiat madu untuk meningkatkan daya ingat. Nektar manis dimasukkan ke dalam antioksidan madu, dapat membantu mencegah kerusakan dan kehilangan sel pada organ otak.

Ilustrasi Daya Ingat
Ilustrasi Daya Ingat | Photo credit: Flickr.com

Sebuah penelitian tahun 2011 menemukan bahwa asupan sesendok madu Malaysia dapat membantu meningkatkan ingatan wanita pascamenopause, yang penggunaannya dapat menjadi terapi alternatif dalam mengatasi masalah penurunan intelektual terkait hormon.

Setelah empat bulan mengkonsumsi 20 gram madu setiap hari, para wanita cenderung memiliki ingatan jangka pendek yang lebih baik daripada rekan mereka yang minum pil hormon.

Kemampuan madu untuk membantu tubuh menyerap kalsium, dinilai sangat membantu dalam menjaga kesehatan otak. Otak membutuhkan kalsium untuk memproses pemikiran dan membuat keputusan.

Seiring usia yang terus bertambah tua, kemungkinan demensia terjadi karena asupan vitamin dan mineral yang kurang.

Pada artikel berjudul Madu Ternyata Juga Bisa Tingkatkan Daya Ingat! (Merdeka.com) menyebutkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Selandia Baru. Penelitian tersebut menemukan bahwa madu bisa digunakan untuk meredakan kecemasan dan meningkatkan daya ingat.

Hasil tersebut ditemukan setelah peneliti dari University of Waikato melakukan percobaan pada tikus selama satu tahun. Hasilnya, diketahui bahwa madu memberikan khasiat yang baik bagi hewan tersebut, berupa tingkat kecemasan yang lebih rendah dan memiliki ingatan yang lebih baik ketika diuji dengan labirin.

Walaupun penelitian tersebut dilakukan dengan percobaan pada obyek hewan tikus, namun peneliti percaya bahwa khasiat madu tersebut juga berdampak baik pada manusia.

Mengonsumsi madu secara teratur mampu menurunkan kecemasan dan meningkatkan memori otak. Selain itu, madu mempunyai kandungan antioksidan yang bermanfaat untuk mencegah penuaan dini.

16. Membasmi Ketombe

Beberapa penyebab ketombe yaitu penggunaan shampo yang tidak cocok dengan jenis kulit kepala, serangan fungi atau jamur yang tumbuh di kulit kepala, sering berada di bawah cuaca yang panas, sisa sampo yang tidak dibilas hingga bersih, dan kebiasaan mengikat rambut saat masih basah.

Ketombe
Ketombe | Photo credit: Flickr.com

Pada artikel berjudul 10 Kiat Mengusir Ketombe dengan Manfaat Madu (Vemale.com) menyebutkan bahwa madu bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ketombe. Namun, agar hasilnya maksimal maka tidak ada salahnya jika dikombinasikan dengan bahan alami lainnya, berikut di bawah ini penjelasannya.

Madu dan Yoghurt
Kandungan zat alami di dalam madu mampu menutrisi sekaligus melembapkan sel kulit kepala. Anda bisa memanfaatkan madu untuk melawan berketombe, dengan dikombinasikan yoghurt yang kaya akan protein.

Kombinsi keduanya juga menjadikan kulit kepala dan rambut lebih sehat, serta membuat rambut tumbuh subur.

Madu dan Pisang
Madu mengandung zat anti-jamur yang menghambat jamur penyebab ketombe berkembang biak. Adapun buah pisang memiliki zinc yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan rambut dan membuat rambut lebih subur.

Madu dan Lemon
Cuaca yang panas dan terik matahari bisa menimbulkan iritasi yang memperparah ketombe. Manfaatkan masker madu yang dicampur air perasan lemon. Kombinasi keduanya dapat meredakan rasa gatal dan membasmi jamur penyebab ketombe.

Madu dan Lidah Buaya
Gel lidah buaya mengandung zat alami antiseptik yang meredakan iritasi dan membunuh jamur penyebab ketombe. Kombinasi antara madu dan lidah buaya juga dapat membuat rambut lebih sehat dan subur.

Madu dan Bawang Putih
Kombinasi kedua bahan alami ini dapat bekerja untuk mengatasi masalah ketombe dan membasmi jamur penyebab ketombe.

Bawang putih bekerja untuk menjaga kebersihan kulit kepala dari kotoran maupun jamur penyebab ketombe.

Anda hanya perlu mencampurkan beberapa sendok makan madu dan bawang putih yang dihaluskan secukupnya.

Madu dengan Cuka Apel
Untuk mengatasi masalah kulit kepala yang rentan terserang bakteri penyebab ketombe, Anda juga bisa mengombinasikan madu dengan cuka apel.

Kandungan asam di dalam cuka apel bekerja untuk mengembalikan pH kulit ke angka normal. Selain itu, cuka apel mempunyai zat anti-bakteri.

17. Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat

Pada dasarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu membangun sel-sel baru, membantu produksi vitamin D, beberapa hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein yaitu:
  • Lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang sering disebut kolesterol jahat
  • Lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) yang disebut kolesterol baik.

LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. Namun jika jumlah LDL berlebihan, maka dapat mengendap di dinding-dinding arteri yang menyebabkan penyakit.

Adapun HDL merupakan kebalikan dari LDL. HDL bertugas untuk mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati. Di dalam hati, nantinya kolesterol akan dihancurkan atau dibuang dari tubuh melalui kotoran.

Jumlah kolesterol dalam darah bisa diukur dengan melakukan tes darah. Disarankan seseorang mengecek kadar kolesterol jika memiliki berat badan berlebihan, mengalami tekanan darah tinggi, atau mengalami diabetes.

Kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya seperti stroke dan serangan jantung.

Kelebihan kolesterol terjadi akibat mengonsumsi makanan kurang sehat yang mengandung tinggi kolesterol, selain itu kurang berolahraga bisa menyebabkan seseorang rentan terkena kolesterol tinggi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi asupan madu secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi. Yang lebih menarik lagi, madu ternyata bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Pada penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Food Sciences and Nutrition tahun 2009, melakukan penelitian dengan melibatkan empat puluh delapan orang yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menerima madu alami selama 8 minggu, dan kelompok yang tidak mengkonsumsi madu.

Penelitian berlangsung selama 8 minggu. Hasilnya ditemukan bahwa pada kelompok yang diberikan madu mengalami penurunan berat badan, penurunan kolesterol total dan LDL, penurunan trigliserida, dan peningkatan kolesterol baik (HDL) secara signifikan.

Penelitian lainnya yang membuktikan khasiat madu dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan HDL, yaitu penelitian yang diterbitkan di Journal of Medicinal Food tahun 2004 dan penelitian yang diterbitkan di Journal of Ayub Medical College, Abbottabad tahun 2013.

18. Menjaga Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg. Tekanan darah tinggi dipicu oleh beberapa hal:
  • Obesitas (Kelebihan berat badan)
  • Kurang aktivitas fisik
  • Konsumsi garam yang berlebihan
  • Konsumsi kafein berlebihan seperti kopi, teh, cokelat dan minuman bersoda
  • Kebiasaan merokok dan minum-minuman keras
  • Sering mengalami stress
  • Kurang istirahat
  • Faktor penyakit yang sedang diderita seperti penyakit ginjal, diabetes, penyempitan pembuluh darah.

Agar tekanan darah tetap stabil maka terapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak, rendah garam. Selain itu aktif berolahraga, serta menghindari rokok dan minuman keras (alkohol).

Cek Tekanan Darah
Photo credit: Wikimedia.org

Penelitian menunjukkan bahwa madu memiliki efek perlindungan terhadap tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Oxidative Medicine and Cellular Longevity tahun 2012, penelitian tersebut dengan menggunakan obyek hewan tikus.

Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa pemberian madu melindungi ginjal terhadap kerusakan oksidatif. Suplementasi madu memunculkan efek anti-hipertensi melalui perbaikan tegangan oksidatif pada ginjal.

Khasiat madu hanya membantu menjaga kestabilan tekanan darah, namun belum ditemukan penelitian tentang khasiat madu untuk mengatasi hipertensi.

Seperti yang dikutip dari laman tanya-jawab Alodokter.com bersama dr. Adhi Pasha, disebutkan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan keefektifan madu dalam menurunkan tekanan darah.

19. Membantu Melawan Kanker

Pada penelitian yang dipublikasikan di Evidance-Based Complementary and Alternative Medicine tahun 2013 bahwa madu memiliki berpotensi menjadi agen antikanker melalui beberapa mekanisme. Selain itu madu memiliki sifat sebagai anti-karsinogenik

Photo credit: Flickr.com

Senyawa fenolik yang ada di dalam madu memiliki sifat antikanker dan membantu mencegah berbagai jenis kanker. Madu juga memiliki aktivitas anti-inflamasi yang menjadikan madu sebagai salah satu makanan terbaik untuk mencegah kanker.

Madu memiliki manfaat dalam membantu pembangunan sistem kekebalan tubuh, membuatnya memiliki fungsi untuk melawan kanker.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan pemahaman para peneliti tentang efek positif madu dalam melawan kanker.

Madu juga memiliki sifat anti-proliferatif yang mencegah kanker menyebar lebih jauh. Yang lebih menarik lagi, madu bekerja secara selektif yaitu menghancurkan sel kanker sementara membiarkan sel sehat tidak rusak.

Pada laman Merdeka.com menceritakan khasiat madu dimana seorang pria berhasil sembuh dari kanker paru-paru. Sekitar tahun 2001 yang lalu dokter mengatakan pada Ante Kresich, seorang pria dari Kroasia, bahwa kanker paru-parunya sudah sangat parah, dan dokter memprediksi kematiannya bisa jadi sudah dekat.

Namun entah bagaimana, Ante Kresich berhasil sembuh dari kanker paru-paru. Dia mencoba memanfaatkan campuran madu asli dan rempah-rempah.

Formula yang digunakan Ante Kresich belum diketahui dengan jelas, tapi seorang wanita dari Bosnia membagikan resep ramuan madu yang diklaimnya telah digunakan oleh Kresich dalam menyembuhkan kanker paru-parunya.

Saat Ante Kresich memeriksakan diri ke rumah sakit, pria ini membuat dokter terkejut karena tidak mengira bahwa Ante Kresich masih hidup.

Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa Ante Kresich telah sembuh dari penyakit kanker yang dideritanya. Saat ini Ante Kresich menjadi seorang petani madu.

Walaupun khasiat madu untuk mengobati paru-paru masih perlu diteliti lebih lanjut, tapi telah terbukti bahwa madu dapat menyembuhkan penyakit Kresich.

Selain itu sejak dahulu madu disebut-sebut sebagai salah satu bahan alami penting yang memiliki khasiat pengobatan berbagai macam penyakit.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di BBC tahun 2004 menunjukkan bahwa madu bisa membantu melawan penyakit kanker.

Pada penelitian dengan obyek hewan tikus, menunjukan bahwa madu dapat bekerja untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran tumor. Asupan madu juga direkomendasikan dalam meredakan efek samping kemoterapi.

20. Mengobati Masalah Lambung

Sifat antioksidan dan antimikroba di dalam madu berkhasiat untuk membantu mengobati berbagai masalah lambung. Anda bisa mencampur madu dengan jus lemon untuk efek yang lebih baik, disarankan dalam bentuk cairan hangat

Ilustrasi Lambung
Photo credit: Canstockphoto.com

Sebuah penelitian lebih memilih madu manuka daripada jenis madu lainnya. Hal ini karena umumnya jenis madu menghasilkan hidrogen peroksida yang merupakan zat antibakteri, akan tetapi menjadi tidak efektif setelah diencerkan dengan cairan perut.

Tapi madu manuka mengandung agen antibakteri tambahan yang disebut methylglyoxal, yang dinilai dapat mempertahankan fungsi antibakterinya saat berada di saluran pencernaan, sehingga manfaatnya dapat mengobati masalah lambung.

Asupan madu murni bisa mencegah gas perut berlebih. Madu juga bisa menghambat efek berbahaya dari mycotoxins (zat beracun yang diproduksi oleh jamur), dan meningkatkan kesehatan bakteri usus. Hal ini juga membantu dalam mencegah masalah lambung.

Pada penelitian yang diterbitkan di BioMed Central Complementary and Alternative Medicine tahun 2006 menemukan bahwa madu memiliki efek perlindungan yang bergantung pada sifat antimikrobanya. Juga madu meningkatkan bakteri probiotik kolon endogen (efek bifidogenik) yang memiliki beberapa efek menguntungkan (yaitu manfaat detoksifikasi dan antigenotoksisitas).

Penelitian lainnya yang dipublikasikan tahun 2017 menemukan bahwa madu manuka memiliki aktivitas anti-inflamasi yang bisa menyembuhkan tukak lambung yang diinduksi asam.

21. Membantu Mengobati Tonsilitis (Radang Amandel)

Tonsilitis atau radang amandel adalah pembengkakan dan peradangan pada amandel yang umumnya disebabkan infeksi. Radang amandel bisa terjadi pada pasien dengan usia berapapun, namun paling sering dialami oleh anak-anak kecil hingga remaja.

Ilustrasi Dokter Memeriksa Radang Amandel
Photo credit: Shutterstock.com by Oksana Kuzmina

Gejalanya berupa radang tenggorokan, sakit saat menelan, suara serak, napas bau, batuk, sakit kepala, nafsu makan menurun, leher kaku, nyeri pada rahang dan leher, kesulitan membuka mulut, kelelahan, agak sulit bernafas.

Penyebab tonsilitis adalah infeksi bakteri seperti streptococcus. American Academy of Family Physicians (AAFP) menyebutkan bahwa diperkirakan 15-30% kasus tonsilitis disebabkan oleh bakteri.

Data penelitian menunjukkan bahwa madu manuka bisa menjadi �obat alami� yang menjanjikan untuk menyembuhkan penyakit tonsilitis. Hal ini karena kandungan methylglyoxal tinggi yang mampu membunuh bakteri Streptococcus penyebab penyakit radang amandel.

Anda bisa memanfaatkan madu dan air hangat sebagai pengobatan yang baik radang amandel.

Pada tulisan berjudul Madu untuk Obati Amandel Bandel (Lifestyle.bisnis.com), seorang ahli pengobatan natural sekaligus ahli terapi lebah bernama Ivan Hoesada, menjelaskan bahwa penyakit radang amandel merupakan salah satu gangguan THT (telinga, hidung dan tenggorokan).

Ivan Hoesada mengatakan bahwa madu mampu menekan efek samping yang disebabkan oleh radang dan meminimalisasi efek-efek dari penggunaan obat kimia.

22. Menurunkan Trigliserida

Trigliserida darah yang meningkat merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, selain itu juga diabetes tipe 2 (melalui kondisi resistensi insulin).

Tingkat trigliserida akan cenderung meningkat pada makanan yang tinggi akan kandungan gula dan karbohidrat olahan.

Beberapa penelitian telah menghubungkan antara konsumsi madu secara teratur dengan kadar trigliserida yang rendah, terutama bila madu digunakan untuk menggantikan gula.

Pada penelitian yang diterbitkan di Journal of Medicinal Food tahun 2013, penelitian bertujuan untuk mengevaluasi efek metabolik konsumsi madu selama 12 minggu yang melibatkan dua puluh pasien dari berusia 4-18 tahun.

Setelah dilakukan pengukuran, hasil penelitian menunjukan adanya penurunan kolesterol total, trigliserida serum, dan low-density lipoprotein (LDL) pada mereka yang diberikan madu.

23. Membantu Mengobati Asma

Madu dapat membantu mengobati asma. Madu menenangkan selaput lendir di saluran napas. Akumulasi lendir di bagian bronkial adalah salah satu gejala utama asma yang dapat diatasi madu.

Anak Laki-laki Mengalami Asma
Photo credit: Beok.co.il

Pada artikel berjudul Can Honey Treat Asthma? (Healthline.com) menyebutkan bahwa periset di UCLA menyarankan untuk mengonsumsi 2 sendok teh madu sebelum tidur. Kemanisan madu dipercaya memicu kelenjar ludah Anda untuk menghasilkan lebih banyak air liur. Hal ini dapat melumasi saluran napas Anda, mengurangi peradangan pada tabung bronkus (saluran udara di dalam paru-paru), dan membantu memecah lendir penyebab sulit bernafas.

Berikut beberapa cara lainnya memanfaatkan madu untuk mengatasi asma:

Cara ke-1
Mencampur 1 sendok teh madu dengan 8 ons air panas. Lakukan dua atau tiga kali dalam sehari. Hati-hati jangan sampai airnya terlalu panas.

Cara ke-2
Mencampur satu sendok teh madu dengan 1/2 sdt bubuk kayu manis. Konsumsi sebelum tidur. Madu dan kayu manis dapat membantu menghilangkan dahak dari tenggorokan, dan memberi dorongan pada sistem kekebalan tubuh.

Cara ke-3
Peras 1/2 lemon ke dalam segelas air hangat, lalu tambahkan 1 sendok teh madu. Jus lemon memiliki antioksidan yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu membersihkan lendir.

Ada beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti di seluruh dunia, mencoba untuk membuktikan fungsi terapeutik madu dalam mengobati asma.

Hal yang perlu diingat, salah satu kekhawatiran dari penggunaan madu adalah risiko reaksi alergi. Apabial penderita asma memiliki reaksi alergi terhadap serbuk sari lebah, maka mungkin perlu menghindari madu.

Sebagai kesimpulan, madu bisa menjadi tambahan yang baik untuk perawatan yang diresepkan dokter Anda.

Pada artikel berjudul Honey & Asthma (Livestrong.com) menyebutkan jenis madu yang paling efektif untuk mengobati asma berupa madu gelap seperti madu soba (buckwheat honey). Madu ringan masih bisa bekerja, tapi tidak mengandung banyak antioksidan seperti madu gelap.

Madu soba adalah madu yang sangat bergizi yang dibuat oleh lebah yang mengumpulkan nektar dari bunga soba.

Madu yang dikombinasikan dengan cairan hangat akan meningkatkan pembuangan lendir dari tabung bronkus. Madu tidak boleh diberikan kepada bayi dengan usia 1 tahun kebawah karena risiko botulisme.

24. Meredakan Kecemasan

Madu dapat meningkatkan kualitas tidur dan sebagai pengobatan yang baik untuk insomnia. Selain itu yang terkait dengan hal tersebut, bahwa madu dapat meredakan kegelisahan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa minum teh hangat dengan madu sebelum tidur dapat membantu meredakan kegelisahan atau kecemasan. Nutrisi dalam madu juga memberikan efek menenangkan.

Selain mengurangi kegelisahan, mengonsumsi madu bisa memperbaiki memori spasial para orang-orang dengan usia paruh baya.

25. Mengurangi Efek Berbahaya Merokok

Sebuah studi tahun 2011 telah menemukan bahwa asupan madu dapat mengurangi kerusakan dan bahaya toksik rokok pada struktur testis. Selain itu juga melawan stres oksidatif yang diakibatkan oleh rokok.

Dilarang Merokok
Photo creditt: Pixabay.com

Beberapa ahli mengatakan bahwa madu juga dapat membantu seseorang berhenti merokok, walaupun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan manfaat madu ini.

Manfaat Madu yang Lainnya
Berikut manfaat lainnya dari madu, berdasarkan informasi dari situs Alodokter.com dan lainnya, yaitu:

26. Membantu proses penyembuhan sariawan akibat radioterapi

27. Meningkatkan stamina.

28. Mengobati diare.

29. Meringankan kondisi setelah operasi mata.

30. Mengatasi masalah kekurangan gizi.

31. Mengatasi kulit gatal.

32. Mengobati iritasi kulit akibat terbakar matahari.

33. Melembutkan bibir pecah-pecah.

34. Mengatasi kulit kering.

35. Meningkatkan kesuburan.

Seaman Apakah Madu?
Apabila dikonsumsi dan dioleskan ke kulit dengan dosis yang tepat, madu tergolong aman secara umum. Anak-anak diatas usia setahun diperbolehkan mengonsumsi madu, namun tidak untuk mereka yang di bawah usia setahun, hal itu karena bisa menyebabkan botulisme.

Botulisme adalah kondisi keracunan yang menyerang saraf tubuh, dan dampaknya bisa cukup serius.

Kemungkinan madu aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Namun untuk menjaga keselamatan Si Kecil, lebih baik ibu hamil dan menyusui tidak mengonsumsi madu.

Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis madu itu aman. Ada jenis madu yang bisa menimbulkan efek berbahaya jika dikonsumsi, yaitu madu yang berasal dari nektar Rhododendron.

Jenis madu �Rhododendron� jika dikonsumsi bisa mengakibatkan dampak buruk berupa nyeri dada, tekanan darah rendah, dan gangguan irama jantung. Jenis madu ini mengandung racun.

Bagi Anda yang alergi serbuk sari, disarankan untuk tidak mengonsumsi madu karena cairan manis ini terbuat dari serbuk sari yang dapat memicu reaksi alergi.

Jika Anda ingin mengonsumsi produk madu, maka pastikan produk madu yang Anda beli tersebut telah terdaftar di BPOM RI. Lihat juga tanggal kadaluarsa-nya pada label kemasan.

Referensi Lainnya:

Kota Binuang, Kabupaten Tapin

Beli Sekarang :

WhatsApp Telepon Kirim SMS
Belanja melalui "Market Place" kami :