Ini Dia 5 Gejala HIV Pada Wanita Yang Harus Anda Waspadai Mulai Dari Sekarang
Organ kewanitaaan memiliki risiko tertular HIV lebih tinggi saat melakukan seks daripada para pria. Tapi, gejala HIV pada pria dan wanita sangat bervariasi antar tiap penderita, sehingga tidak bisa disamaratakan.
Kemiripan Gejala HIV Antara Pria & Wanita
Umumnya, terdapat 3 fase infeksi HIV. Pada fase pertama setelah empat minggu terinfeksi dengan HIV, gejala yang muncul biasanya adalah sering flu. Gejala lain yang mungkin muncul adalah demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar, sakit kepala, sakit pada persendian, dan rasa sakit pada otot-otot.
Selanjutnya, ada fase 2 atau fase asimtomatik (tidak bergejala). Pada fase ini, setelah gejala awal hilang, HIV mungkin tidak menimbulkan gejala lain selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Selama masa ini, virus ini bereplikasi di dalam tubuh dan mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh. Anda tidak merasa sakit atau terlihat sakit, namun virus sini masih aktif.
Fase ketiga, adalah fase di mana sistem kekebalan tubuh telah rusak sedemikian parah sehingga infeksi dan penyakit serius semakin banyak menyerang tubuh. Seiring sistem kekebalan tubuh yang semakin menurun, berbagai komplikasi mulai terjadi.
Beberapa gejala HIV Yang Cuma Muncul Pada Wanita
1. Infeksi jamur pada organ kewanitaan
Vaginayang sehat sebenarnya mengandung bakteri dan jamur, namun ketika terjadi perubahan keseimbangan antara jumlah bakteri dan jamur, jamur bisa berkembang biak lebih banyak.
2. Penyakit pada kelamin
Penyakit kelamin yang terjadi pada wanita penderita HIV dapat berupa chlamydia dan gonore. Selain itu juga trikomoniasis, yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Ketiganya dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Gonoresebenarnya bisa dialami baik pria maupun wanita. Terdapat perbedaan gejala pada gonore yang terjadi di wanita dan dengan gonore di pria. Gonore pada wanita hanya terlihat seperti gejala ringan saja, hampir mirip dengan infeksi bakteri dan jamur pada umumnya. Sedangkan pada pria, gonore biasanya menunjukkan gejala yang khas, seperti kencing nanah.
3. Kutil Kelamin
Infeksi human papilomavirus dapat menyebabkan kutil di kulit kelamin yang menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, dan gatal. Pertumbuhan ini sangat berbahaya bagi wanita karena beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker pada leher rahim (serviks) dan vulva.
Sebenarnya kutil kelamin dapat terjadi juga pada pria, namun kejadian pada wanita lebih rentan terhadap komplikasi terjadinya kutil kelamin ini.
4. Sakit radang panggul
Penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah infeksi yang terjadi pada daerah rongga pelvis yang terdiri atas rahim, bagian tuba falopi, dan ovarium. Penyakit radang panggul pada wanita yang positif HIV biasanya sulit disembuhkan. Gejala yang timbul juga bisa berlangsung lebih lama dari biasanya atau kembali kumat lebih sering.
5. Berubahnya siklus menstruasi
Wanita yang positif HIV bisa mengalami perubahan siklus menstruasi, bisa juga mengalami menstruasi yang lebih berat dari biasanya atau tidak mengalami menstruasi sama sekali. Penderita HIV juga memiliki gejala premenstruasi (PMS) yang lebih parah dari biasanya.
PMS adalah kondisi yang memengaruhi wanita menjelang haid datang. Biasanya yang sering dialami adalah kecemasan, depresi, jerawat, kelelahan, sakit kepala. Sebenarnya PMS adalah gejala yang banyak dialami oleh wanita yang menstruasi, bahkan 85% wanita usia subur mengalami PMS sebelum menstruasi. Namun, pada orang dengan HIV positif, gejala-gejala tersebut bisa terjadi lebih parah atau berat dari sebelumnya.